Kabar
sang Pemimpin Banten
Oleh : Elmi Hanjar Bait
(adaptasi
ulang dari “Berita Alam, karya Septian Eka Putra”)
Dalam
hangat pelukan ruangan sempit jeruji besi
Diri
terbalut mendung kresahmu
Resah
bila rakyat tak lagi berpihak padamu
Resah
bila kekuatanmu musnah ditanah ini
Resah
bila kau tak lagi berdiri tegak ditanah Banten
Isak tangis rentaan rakyat pinggiran
Tanah Banten memeluk membahana
Menderu angin menyambut hadirnya
derita
Rusaklah tanahku, rusaklah Bantenku
Tanah tempat berpijak, tempat
bergantung
Korupsi-korupsi,
kolusi, nepotisme
Tolong,
tolong, tolong kami
KKN
dimana-mana
Dinastimu
membasahi pipi rakyat-rakyatmu
Air mata rakyat ini belum lagi
kering
Puing-puing derita masih terukir
disepanjang jalan
Terdengar lagi perbuatan buruk darimu
disana
Terdengar lagi perbuatan buruk
adikmu disana
Terdengar lagi perbuatan buruk
dinastimu disana
Lapar,
lapar, aku lapar
Adakah
kau mendengar jeritan rakyatmu itu
Nyawa
melayang terkikis harapan
Kesengsaraan
masih membahana ditanah ini
Air, angin, tanahpun menangis
Tak kuasa menahan kepedihan
Yang hanya kau inginkan adalah
kepuasan
Kau tuli, kau buta, kau bisu
Tak sadar engkaulah perusak itu
Perusak tanah Banten, tanah
kelahiran ini
Apakah
ini suatu cobaan Tuhan
Apakah
ini azab dari Tuhan
Ya
Allah, Ya Rahman, Ya Rahim
Ampunilah
kami, ampunilah dosa kami
Ampunilah
pemimpin kami, ampunilah dosa pemimpin kami
Maafkan
atas segala kesalahan-kesalahan kami
Kami hanya manusia lemah
Kami hanya ciptaanmu, ya Allah
Ampunilah kami, ampunilah pemimpin
kami
Dan kini, aku serahkan kembali
padamu