LAPORAN HASIL
OBSERVASI BAHASA
INGGRIS
“Metode Pembelajaran Guru yang di Berikan kepada Anak SD”
Oleh: Didi Wahyudi
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Observasi
merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui bagaimana cara
mengajar yang baik. Dalam hal ini saya selaku mahasiswa PGSD melakukan
observasi di Sekolah SD NEGERI Buah Gede Des. Kaujon Kidul Kec. Serang Kota.
Serang untuk memenuhi tugas dalam bentuk laporan observasi pembelajaran di
kelas khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas tinggi. Laporan hasil
observasi ini disusun guna mememenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inggris di Kelas
Tinggi. Dengan adanya observasi ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana
seorang guru mengajar suatu pembelajaran ( mata pelajaran bahasa
inggris ). Kemudian kita sebagai sorang calon guru tentunya dapat memilih mana
yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada murid kita ketika sudah
mengajar kelak.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
permasalahan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
·
Bagaimana proses kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris kelas tinggi di Sekolah Dasar
(Kelas VI A SD).
·
Apakah empat aspek ( menulis, membaca, menyimak, bebicara )
ada dalam proses pembelajaran.
·
Apakah empat aspek tersebut sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
C.
Tujuan Penyusunan Laporan
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
maka tujuan penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai berikut :
Ø Mengetahui proses kegiatan
pembelajaran Bahasa Inggris Kelas Tinggi di Sekolah Dasar.
Ø Mengetahui apakah empat aspek (
menulis, membaca, menyimak, berbicara ) ada dalam proses pembelajaran.
Ø Mengetahui apakah empat aspek
tersebut sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
D.
Manfaat observasi
Setelah melakukan observasi di
Sekolah Dasar diharapkan kita dapat memahami bagaimana cara mengajar yang benar
dan mengaplikasikannya ketika kita menjadi guru dimasa yang akan datang.
E.
Metode Penelitian
Metode yang
digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah :
(Wawancara)
F.
Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis,
24 April 2014
Pukul :
08.00 s/d Selesai
Tempat : SDN
Buah Gede
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Menurut
Para Tokoh
a) Menurut
Evelyn (2010)
Teori dan pendekatan untuk belajar
bahasa Inggris Menurut Evelyn (2010) dalam Bahasa Inggeris Made Easy, ada tiga
teori belajar bahasa asing. Pertama, teori behaviorisme (teori perilaku).
Menurut pencetusnya, Skinner dan Parlov, untuk belajar bahasa adalah melalui
proses aktivitas pembentukan kebiasaan: stimulus - respon - penguatan. Teori di
balik pendekatan ini kenaikan populer audiolingual 50 dan 60, metode pengajaran
bahasa Inggris bor atau belajar pengulangan. Misalnya, guru mengucapkan
kata-kata, dan siswa guru suara mengulangi beberapa kali sebelumnya. Dengan
kata lain, metode ini adalah mengubah pola kalimat bahasa Inggris atau ingat
percakapan dengan berbicara berulang. Kerugian dari metode ini adalah
ketidakmampuan siswa untuk selain untuk membuat. Kalimat baru Sudah disimpan
Dan kenyataannya, relatif sedikit orang yang bisa mempertahankan hafalannya.
Dalam waktu yang sangat lama Kedua, Teori Kognitif (Teori Kognitif). Menurut
Chomsky, studi bahasa, manusia diciptakan dengan kemampuan kognitif, pengolahan
masukan dan menciptakan frase baru yang tidak terbatas jumlahnya. Teori di
balik munculnya pendekatan baru untuk belajar bahasa Inggris, penekanan pada
tata bahasa (grammar). Kerugian dari pendekatan pembelajaran tata bahasa
Inggris, salah satu kesulitan untuk menggunakan lisan fasih berbahasa Inggris,
seperti dalam bahasa verbal menuntut respon yang cepat. Selain itu, banyak
kalimat dalam tata bahasa yang benar, tapi tidak sering digunakan dalam bahasa
lisan (oral). Ketiga, Teori Akuisisi (Dalam Bahasa Perendaman Experience).
Menurut Krashen (1983), belajar bahasa dengan dua cara, yaitu aqcuisition dan
pembelajaran. Aqcuisition bahasa yaitu alami belajar dari pengalaman langsung
dalam berkomunikasi dengan bahasa. Sementara belajar bahasa adalah proses
belajar dengan memahami unsur-unsur bahasa yang kemudian digunakan untuk
berkomunikasi. Menurut Krashen, untuk berbicara bahasa Inggris, seseorang yang
tidak membutuhkan pendidikan formal. Cukup untuk berkomunikasi pengalaman
langsung dengan bahasa, seseorang dapat menguasinya. Sebagai contoh, seorang
anak yang ibu fit jelas.
Kelemahan: Metode Krashen hanya
cocok untuk anak-anak kecil, dan orang dewasa yang sulit. Akuisisi ini memakan
waktu lama, yang umumnya tidak di tangan orang dewasa. Bayangkan untuk belajar
bahasa Inggris kita harus hidup di negara yang menggunakan bahasa Inggris,
banyak waktu dan biaya. Kesimpulan Dari tiga teori dan pendekatan dalam belajar
bahasa, Evelyn menyimpulkan, untuk hasil terbaik, gunakan pendekatan eklektik,
yang menggabungkan kekuatan teori, masing-masing. Sebagai contoh, pernyataan
(berbicara) untuk belajar, dapat digunakan dengan menekankan kebutuhan untuk
meniru dan mengulang. Behaviorisme Teori Untuk belajar dengan menggunakan
kognitif, dan kemampuan untuk berbicara untuk mempromosikan. Pendekatan
Aqcuisition menggunakan tata bahasa Bagi saya, dan mungkin yang hampir
mengecewakan Kisanak belajar bahasa Inggris, mungkin bersalah dari pendekatan
eklektik untuk menjadi efektif, dan mendapatkan hasil yang optimal.
Teori inilah yang mendasari munculnya pendekatan
audiolingual yang populer tahun tahun 50 dan 60an, yaitu metode belajar bahasa
Inggris yang menekankan drill atau latihan pengulangan. Misalnya dengan cara guru
mengucapkan kalimat, dan siswa mengulang ucapan guru tadi beberapa kali.Dengan
kata lain, metode ini adalah menghafal pola kalimat atau percakapan bahasa
Inggris dengan cara mengucapkannya berulang-ulang.
Kelemahan metode ini adalah ketidakmampuan siswa untuk
membuat kalimat-kalimat baru selain yang telah dihapal. Dan kenyataannya,
sedikit sekali orang yang bisa mempertahankan hafalannya dalam waktu yang cukup
lama.
b) Chomsky
Cognitive Theory (Teori Kognitif). Menurut
Chomsky, dalam mempelajari bahasa, manusia diciptakan dengan kemampuan
kognitif, yaitu memproses masukan yang diterima dan menciptakan kalimat-kalimat
baru yang tidak terbatas jumlahnya.
Teori ini
mendasari munculnya pendekatan baru dalam belajar bahasa Inggris, yaitu
penekanan tata bahasa (grammar).
Kelemahan
dari belajar bahasa Inggris dengan pendekatan grammar ini,
seseorang kesulitan untuk menggunakan bahasa Inggris lisan secara lancar,
karena dalam berbahasa lisan dituntut respon yang cepat. Selain itu, banyak
kalimat yang secara gramatika benar, tetapi tidak lazim digunakan dalam bahasa
percakapan (lisan).
c) Krashen
(1983)
Acquisition
Theory (Penyerapan Bahasa Secara Alami). Menurut Krashen (1983), proses belajar
bahasa terdiri dari 2 cara, yaitu aqcuisition dan learning.
Aqcuisition
yaitu proses belajar bahasa secara alami dari pengalaman langsung dalam
berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Sedangkan learning adalah proses belajar
bahasa melalui pemahaman unsur-unsur bahasa yang kemudian digunakan untuk
berkomunikasi.
Menurut Krashen, untuk bisa berbahasa Inggris,
sesorang tidak perlu belajar secara formal. Cukup dengan pengalaman langsung
berkomunikasi dengan bahasa tersebut, seseorang dapat menguasinya. Misalnya
seorang anak kecil yang secara alami dapat berbicara sesuai bahasa Ibunya.
Kelemahan:
metode Krashen ini hanya cocok bagi anak kecil, & sulit bagi orang dewasa.
Acquisition ini memerlukan waktu yang lama, yang umumnya tidak dimiliki oleh
orang dewasa. Bayangkan jika untuk mempelajari bahasa Inggris kita harus
tinggal di negara yang menggunakan bahasa Inggris, tentu membutuhkan waktu yang
lama & biaya yang besar.
BAB III
HASIL OBSERVASI
A.
IDENTIFIKASI
1. IDENTITAS
SEKOLAH
Nama
Sekolah : SD Negeri Buah Gede
Alamat : Jl. Ki Uju
Kaujon Kidul Telp. (0254) 213608 Serang.
2.
IDENTITAS KEPALA
SEKOLAH
Nama : Sukriyati, S.Pd.
NIP :
195703121978032011
Jabatan : Kepala
Sekolah
3. IDENTITAS
WALI KELAS
Nama : Hj. Ratu Aisyah,
S.Pd.
Jabatan : Wali Kelas
IV A
4. IDENTITAS
SISWA KELAS IV A
Laki-laki : 15 orang
Perempuan : 15 orang
Jumlah
Siswa : 29 orang
Jumlah
siswa yang lambat dalam KBM, yaitu:
Laki-laki : 2 orang
Perempuan : 1 orang
Ø Dalam
segi prestasi lebih dominan diraih oleh anak perempuan.
B.
HASIL
WAWANCARA
1. Apa
tanggapan ibu tentang b.inggris yang di kurangi jamnya?
Jawab:
Setuju saja, karena b.inggris harus
diajarkan ditempat tinggi, apalagi mau dimasukkan kedalam ekskul dan itu saya
sangat setuju.
2. Kesulitan
apa yang dihadapi anak SD dalam mempelajari b.inggris?
Jawab:
Anak mungkin sulit menulis dan cara
membacanya. Untuk menulis dan membaca
dalam b.indonesia saja sulit apalagi dalam b.inggris. Perlu ada terjemahan
b.inggris 50% dan b.indonesia 50%.
3. Perkembangan
apa yang telah dicapai dikelas I – VI?
Jawab:
Ada yang paham dan ada yang tidak.
Sekolah sudah memfasilitasi dan tergantung minat anak itu sendiri. Jika ada
anak yang tidak mengerti suka kerumah saya, tapi ada juga anak yang kursus
b.inggris.
4. Strategi
apa yang ibu pakai?
Jawab:
Kelas rendah yaitu kelas I –
III menggunakan strategi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan) yaitu dalam
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa
aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Dan kelas tinggi
kelas IV – VI menggunakan strategi CTL (Contextual Teaching and Learning)
dengan diskusi kelompok.
5. Respon
anak dalam megikuti b.inggris?
Jawab:
Banyak yang suka, karena suka
diberi motivasi, karena juga b.inggris adalah bahasa internasional.
6. Disini
b.inggris berapa jam?
Jawab:
Kelas rendah dan kelas tinggi sama
saja yaitu 2 x 45 menit, dalam seminggu hanya satu kali karena hanya sebuah
selingan.
7. Hasil
belajar apa yang telah dicapai?
Jawab:
Banyak yang mencapai KKM tapi ada
yang belum bisa membaca dalam b.inggris. Evaluasi saya yaitu dengan memberikan
ugas, menyuruh anak untuk maju kedepan dan menyebutkan didepan.
8. Tanggapan
b.inggris akan dihapus?
Jawab:
Baik-baik saja, karena orang tua dan guru juga tidak ada
masalah dengan ini.
Kelas :
1. Colour
2. Animal
3. Transportasi
4. Merangkai
kata
5. Menterjemahkan
6. Dan
perkenalan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Secara umum kegiatan observasi di kelas merupakan suatu
kegiatan yang sangat bermanfaat, karena kita bisa memperoleh data informasi
yang akuarat langsung dari objek sasaran.
B. SARAN
Kegiatan observasi di kelas merupakan suatu kegiatan yang
sangat bermanfaat, untuk itu di sarankan pada calon guru seperti kita dapat
mengetahui bagaimana seorang guru mengajar suatu pembelajara. Kemudian kita
sebagai sorang calon guru tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik
untuk diajarkan kepada murid kita ketika sudah mengajar kelak.
DAFTAR PUSTAKA
2010. Pedoman Penulisan karya Ilmiah Program Studi PGSD
Jurusan Pendidikan Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura Pontianak