Kasih Sejati - Dia muncul seiring berjalannya waktu yang kita lewati bersama dalam suka dan duka. Cinta sejati tak bisa diukur hanya dengan sebuah ungkapan cinta dan sayang. Cinta sejati tak akan disebut sebagai cinta sejati kecuali kita sendiri yang mensejatikan cinta itu sendiri.
Bukanlah menunggu hal yang harus kita lakukan untuk memperolehnya, tapi berikanlah cinta sejati kita padanya. Pada dia yang kita rasa adalah milik kita dan takdir kita.
Dan bagi saya, saya harap dia lah takdir itu ...
Ridha Fadillah Buldan, lahir 11 bulan lebih muda dengan saya. tak begitu ideal dengan perbandingan usia tapi itu bukanlah masalah untuk sebuah kedekatan. Awal perjalanan : sangatlah mudah menemukannya, Yah sangat mudah karena saya dengan begitu saja tiba-tiba dipertemukannya. Mudah-mudah Susah begitulah.. meskipun mudah dipertemukannya (karena memang takdir saja) tapi ternyata sulit mendapatkan hatinya.
Entah harus berapa lama saya menunggu, berlama kali saya disebelah tangankan oleh nya. Tapi yang jelas, pada akhirnya dia menerima saya di 24 Oktober 2013 lalu. (Sebuah kemenangan saya rasanya saat itu). Awal bersama, seperti (seperti apa ya) tidak ada kedekatan yang tampak dari saya dan dia. Dan disaat muncul kedekatan itu, disaat itu pula saya sakit hati (telah terjadi peristiwa) bukan sebuah keputusan mengakhiri tapi sepertinya lebih tepat mengawali hubungan kedekatan dengan sebenar-benarnya.
Sejak peristiwa itu, mungkin dia tahu saya siapa, siapa saya baginya, ataupun sebaliknya. dan mulailah saya dan dia membuat hari dengan kedekatan pertemanan, persahabatan, persaudaraan dan saat itulah saya dan dia menjadi Kita.
Ada namanya dalam do'a saya dan semoga ada nama saya dalam doanya.
Amiin...