Oleh: Lizza Suzanti, S.Pd., M.Si.
(Dosen Pengampu Pend. Inklusif UPI Kd. Serang)
“Pendidikan inklusif Bukanlah Pendidikan Luar Biasa”. Konsep
pendidikan inklusif memiliki kesamaan dengan konsep yang melandasi gerakan “pendidikan
untuk semua” dan “peningkatan mutu sekolah.
Seting Pendidikan Khusus
- Segregasi – SLB
- Integrasi – Sekolah Terpadu
(integrasi)
- Inklusi – Sekolah untuk semua
PLB (Special Education) Pendidikan bagi penyandang cacat
- Segregasi
Integrasi Inklusi Penyandang cacat belajar di sekolah khusus (SLB) Penyandang
cacat belajar di sekolah reguler Pendidikan untuk semua (memperhatikan
kebutuhan khusus) Mengubah penyandang cacat menyesuaikan sistem Mengubah sistem
untuk semua anak
Pendidikan Untuk ABK
- Anaklah yang harus „disiapkan‟
untuk integrasi, bukan sekolahnya.
- Integrasi sering hanya mengacu
pada proses geografis - memindahkan anak secara fisik ke sekolah reguler.
Integrasi kurang memperhatikan masalah - masalah seperti apakah anak
benar-benar belajar, diterima atau dilibatkan dalam kegiatan kelasnya.
- Perbedaan
Segregasi, Terpadu, dan Inklusif Faktor Segregasi Terpadu Inklusif. Kurikulum
Terpisah Mengikuti kurikulumyang berlaku Dirancang sesuai dengan kebutuhan
Manfaat Ditujukan bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus. Peserta
didik dengan kebutuhan khusus sulit mendapatkan pendidikan. Peserta didik
berkebutuhan khusus sudah dapat menikmati pendidikan, tetapi sekolah (guru dan
peserta didik) tidak dituntut untuk membuat persiapan khusus dan tidak harus
beradaptasi dengan pesertadidik berkebutuhan khusus
- Sebagianbesarpeserta didik dengan
kebutuhan khusus dapat belajar di sekolah umum dengan akses dan lingkunganyang
kondusif.
- Guru dapat memperkaya wawasandan
meningkatkankreativitas dalam pengelolaan kelas
- Peserta didik lain menerima
perbedaan yang ada dan memiliki kepekaan sosial yang tinggiserta mampu menjalin
persahabatan dengan peserta didik berkebutuhan khusus
- Orang tua peserta didik
berkebutuhan khusus merasa yakin bahwa anaknya akan mendapatkan pendidikan yang
lebih baik
- Perbedaan
Segregasi, Terpadu, dan Inklusif Faktor Segregasi Terpadu Inklusif. Sistem
Pendidikan Terpisah dari sekolah umum Menjadi bagian dari sekolah umum Ada di
dalam sekolah umum, dimana pelaksanaan pendidikan, pengelolaan kelas dapat
menjamin peningkatan pendidikan dan akses untuk semua peserta didik. Tanggung
Jawab Pada masing-masing unit penyelenggara pendidikan Tergantung relasi dan
kepedulian masing-masing guru Guru wali kelas, guru bidang studi serta guru
pembimbing khusus bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan proses belajar
peserta didik berkebutuhankhusus
INTEGRASI VS INKLUSI
- Sekolah Terintegrasi Integrasi
(Terpadu) yaitu sekolah reguler (Sekolah untuk anak-anak normal) yang menerima
ABK dengan kurikulum dan sistem pendidikan reguler/biasa.
- Sekolah Inklusif yaitu sekolah
reguler yang menerimaa ABK dengan kurikulum dan sistem pendidikan sesuai dengan
jenis kelainannya.
Falsafah Pendidikan Inklusif
- Pendidikan untuk semua – Setiap
anak berhak untuk mengakses dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak
- Belajar hidup bersama dan
bersosialisasi – Setiap anak berhak untuk mendapatkan perhatian yang sama
sebagai peserta didik
- Integrasi pada lingkungan –
Setiap anak berhak menyatu dengan lingkungannya dan menjalin kehidupan sosial
yang harmonis
- Penerimaan terhadap perbedaan –
Setiap anak berhak dipandang sama dan tidak mendapatkan diskriminasi dalam
pendidikan
Definisi Pendidikan Inklusif
- Inklusif merupakan sebuah kata
yang berasal dari terminologi Inggris yakni inclusion yang berarti :
termasuknya atau pemasukan.
- Inklusif merupakan sebuah
terminologi yang secara umum digunakan untuk mendidik siswa baik yang memiliki
maupun tidak memiliki ketidakmampuan tertentu di dalam sebuah kelas reguler.
Olsen&Fuller (2003)
- Dewasa
ini, terminologi inklusif digunakan untuk mengagas hak anak-anak yang memiliki
ketidakmampuan tertentu untuk dididik dalam sebuah lingkungan pendidikan
(sekolah) yang tidak terpisah dari anak-anak lain yang tidak memiliki
ketidakmampuan tertentu.