Macam-Macam
Keterampilan Mengajar Guru
Menurut hasil penelitian ( Turney, 1979 ),
terdapat 8 keterampilan dasar mengajar yang dianggap berperan penting
dalam menentukan keberhasilan pembelajarn. Keterampilan yang dimaksud adalah
keterampilan :
Keterampilan
Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang
meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa
pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi
bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.
Pertanyaan yang diajukan guru akan mengandung unsure pengendalian atas
pengajaran yang berlangsung, sehingga memungkinkan pengajaran menjadi menarik
perhatian anak, menuntut mereka untuk berpikir dan menjawabnya dengan tepat.
Pengajuan pertanyaan yang bermakna dan menarik perhatian anak sehingga anak
benar-benar merasa senang dalam belajar, merupakan tugas guru yang mulia dan
tidak sederhana.
Ada 4 alasan mengapa seorang guru perlu menguasai keterampilan bertanya :
- Pada umumnya guru
masih cenderung mendominasi kelas dengan metode ceramahnya.
- Kebiasaan yang
tumbuh dalam masyarakat tidak membiasakan anak untuk bertanya sehingga
keinginan anak untuk bertanya selalu terpendam.
- Penerapan
pendekatan cara belajar siswa aktif ( CBSA ) dalam kegiatan pembelajaran
menuntut keterlibatan siswa secara mental-intelektual.
- Adanya anggapan
bahwa pertanyaan yag diajukan guru hanya berfungsi untuk menguji pemahaman
siswa.
Tujuan dari keterampilan bertanya :
- Merangsang dan
meningkatkan kemampun berpikir peserta didik.
- Memotivasi peserta
didik agar terlibat dalam interaksi belajar.
- Melatih peserta
didik berpikir divergen.
- Melatih kemampuan
mengutarakan pendapat.
- Mencapai tujuan
belajar.
Keterampilan bertanya di bedakan atas :
- Keterampilan bertanya dasar. Keterampilan bertanya
dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan
segala jenis pertanyaan. Komponen-komponen yang di maksud adalah: Pengungkapan
pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindah
giliran, penyebaran, pemberian waktu berpikir dan pemberian tuntunan.
- Keterampilan bertanya lanjut. Keterampilan bertanya
lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar yang lebih
mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar
partisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri. Keterampilan
bertanya lanjut di bentuk di atas landasan penguasaan komponen-komponen
bertanya dasar. Karena itu, semua komponen bertanya dasar masih dipakai dalam
penerapan keterampilan bertanya lanjut. Adapun komponen-komponen bertanya
lanjut itu adalah : Pengubahan susunan tingkat kognitif dalam menjawab
pertanyaan, Pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan pertanyaan pelacak dan
peningkatan terjadinya interaksi.
Keterampilan
Memberi Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah
segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi
si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan
juga merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Tujuan memberi penguatan :
- Membangkitkan
motivasi belajar peserta didik.
- Merangsang peserta
didik berpikir yang baik.
- Menimbulkan
perhatian peserta didik.
- Menumbuhkan
kemampuan berinisiatif secara pribadi.
- Mengendalikan dan
mengubah sikap negative peserta didik dalam belajar kearah perilaku yang
mendukung belajar.
- Memelihara iklim
kelas yang kondusif.
Jenis-jenis penguatan :
- Penguatan verbal,
yaitu penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang
dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan/dorongan
yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Komentar
, pujian dsb tersebut dapat diberikan dalam bentuk kata-kata dan kalimat.
- Penguatan non
verbal, yaitu penguatan yang dapat ditunjukkan dengan cara sebagai berikut : Mimik dan gerakan
badan; Gerak mendekati; Sentuhan; Kegiatan yang
menyenangkan; Pemberian symbol/benda.
- Penguatan tak
penuh, yaitu pengutan yang diberikan untuk jawaban atau respon siswa yang hanya
sebagian benar , sedangkan bagian lainnya masih perlu diperbaiki. Kemudian,
guru meminta siswa lain untuk memberikan jawaban yang masih perlu diperbaiki
tersebut.
Prinsip-prinsip pemberian penguatan :
- Kehangatan dan
keantusiasan
- Kebermaknaaan
- Menghindari
penggunaaan respon negative
- Dapat bersifat
pribadi atau kelompok
- Memberikan
kesan/dampak positive kepada peserta didik
Keterampilan
Mengadakan Variasi
Variasi
stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi
belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta
penuh partisipasi.
Tujuan keterampilan mengadakan variasi antara lain adalah :
- Mempertahankan
kondisi optimal belajar.
- Menghilangkan
kebosanan siswa dalam belajar.
- Meningkatkan
motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.
- Mengembangkan
keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru.
- Meleyani gaya
belajar siswa yang beraneka ragam.
- Meningkatkan kadar
keaktifan / keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
Jenis-jenis variasi :
- Variasi dalam gaya
mengajar, yaitu penggunaan variasi yang berkaitan dengan gaya mengajar guru,
seperti variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak
pandang, gerakan badan dan mimic, perubahan dalam posisi guru.
- Variasi pola
interaksi dan kegiatan, pola interaksi dalam kegiatan pembelajaran dapat
bervariasi dari yang paling didominasi guru sampai yang berpusat siswa sendiri.
Dilihat dari pengorganisasian siswa, pola interaksi dapat dibedakan atas pola
interaksi klasikal, kelompok kecil, berpasangan, dan perorangan.
- Variasi penggunaan
media / alat bantu pembelajaran, alat bantu pembelajaran dapat divariasikan
sesuai dengan fungsinya serta variasi kesensitifan indera para siswa.
Sebagaimana diketahui ada siswa yang lebih mudah belajar dengan cara
mendengarkan, melihat, meraba, mencium atau diberi kesempatan untuk
memanipulasi media/ alat bantu yang digunakan.
Prinsip-prinsip pengadaan variasi :
- Gunakan varisi
dengan wajar , jangan dibuat-buat.
- Perubahan satu
jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif.
- Penggunaan variasi
harus direncanakan dan sesuai dengan bahan, metode, karakteristik peserta didik.
Keterampilan
Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar,
yaitu :
- Keterampilan
merencanakan penjelasan, mencakup dua sub komponen, yaitu : Merencanakan isi pesan (materi), Mencakup tiga hal
penting, yaitu : Menganalisis masalah yang akan dijelaskan secara keseluruhan, termasuk
unsure-unsur yang terkait dalam masalah itu; Menetapkan jenis hubungan antara unsure-unsur yang
berkaitan tersebut; dan Menelaah hokum , rumus, prinsip atau generalisasi yang mungkin dapat
digunakan dalam menjelaskan masalah yang ditentukan.
- Menganalisis
karakteristik penerimaan pesan. Karakteristik siswa yang perlu dianalisis antara lain mencakup : usia, jenis
kelamin, jenjang kemampuan, latar belakang keluarga dan lingkungan belajar.
- Keterampilan
menyajikan penjelasan, Keterampilan menyajikan penjelaskan terdiri atas komponen-komponen berikut
:Kejelasan; Penggunaan contoh dan ilustrasi; Pemberian tekanan; dan Balikan.
Prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan :
- Penjelasan harus
bermakna dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Penjelasan harus
disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
- Materi penjelasan
harus dikuasai secara baik oleh guru.
- Dalam menjelaskan
harus disertai dengan contoh-contoh yang konkrit dan dihubungkan dengan
kehidupan.
- Penjelasan dapat
diberikan diawal, tengah, maupun akhir pelajaran.
- Penjelasan dapat
diberikan bila peserta didik bertanya atau dapat juga atas rancangan guru.
- Penjelasan harus
diselingi tanya jawab.
Keterampilan
Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran yaitu usaha guru untuk mengkondisikan mental
peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam mebuka pelajaran guru
harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan
ditempuh.
Keterampilan menutup pelajaran adalah kemampuan guru dalam mengakhiri
kegiatan inti pelaran. Dalam menutup pelajaran guru dapat menyimpulkan materi
pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik, dan tingkat
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Tujuan membuka pelajaran :
- Menyiapkan mental
siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
- Membangkitkan
motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran.
- Memberikan gambaran
yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa.
- Menyadarkan siswa
akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudah dimiliki/diketahui dengan yang
akan dipelajari.
- Memberikan
gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan atau
dilaksanakan dalam kegiatan belajar.
Tujuan menutup pelajaran :
- Memantapkan
pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung.
- Mengetahui
keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
- Memberikan tindak
lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja dikuasai.
Prinsip-prinsip membuka dan menutup pelajaran :
- Bermakna, Kegiatan yang
dilakukan dalam membuka dan menutup pelajaran haruslah bermakna, artinya
relevan dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik siswa
sehingga mencapai tujuan yang diinginkan, seperti menarik perhatian,
meningkatkan motivasi, memberi acuan ,membuat kaitan, mereview atau menilai.
- Berurutan dan
berkesinambungan; Agar prinsip berurutan an berkesinambungan guru hendaknya berusaha membuat
susunan kegiatan yang tepat, yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan
kemampuan siswa, serta jelas kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya.